Dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten OKU Timur
sebagai regulator bidang pendidikan di tingkat kabupaten, berupaya membuat
pedoman penyelengaraan MPLS-Transisi PAUD-SD.
Program Transisi PAUD-SD merupakan inisiasi dari kementrian untuk
membangun kemampuan pondasi awal peserta didik, transisi PAUD-SD
bertujuan agar perpindahan peserta didik PAUD ke jenjang SD tidak
menjadikan beban trauma dan masalah baru bagi siswa SD Kelas Awal,
Karena tidak semua anak mengikuti PAUD sebelum masuk ke jenjang SD .
Namun demikian setiap anak berhak mendapatkan pembinaan pondasi awal
tersebut. Ada enam pondasi yang perlu dikembangkan terlebih dahulu
sebelum anak diperkenalkan konsep atau keterampilan yang lebih komplek.
Selain itu program transisi PAUD-SD ini juga merupakan bagian program
prioritas pemerintah, sebagai cara serta upaya penguatan karakter Profil
Pelajar Pancasila di awal sekolah jenjang SD.
Sedang untuk jenjang SMP sesuai dengan Nomor 18 Tahun 2016 mengenai
Masa Pengenalan Lingkungn Sekolah (MPLS) Secara sederhana dapat
diartikan sebagai sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah dalam
rangka memperkenalkan para siswa baru terhadap semua hal yang
berhubungan dengan sekolah.
Perkenalan yang dilakukan tersebut tidak
hanya sebatas antar siswa baru saja atau hanya dengan kakak kelas saja,
namun juga disertai oleh pengenalan terhadap guru-guru di sekolah
tersebut dan juga komponen- komponen lainnya.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa MPLS dan
Transisi PAUD-SD, merupakan kegiatan pertama di sekolah yang bertujuan
untuk pengenalan program sekolah, sarana dan prasarana sekolah,
bagaimana cara belajar di sekolah tersebut, penanaman konsep pengenalan
diri siswa, serta pembinaan enam pondasi penting di awal sekolah.
2. Tujuan MPLS dan Transisi PAUD-SD
Adapun tujuan dari kegiatan MPLS dan Transisi PAUD-SD sesuai
dengan permendikbud No.18 tahun 2016 serta Surat Edaran Dirjen Pendidikan
anak usia dini, Pendidikan dasar dan menengah, nomor 0759/C/HK.04.01/2023 ,
antara lain; mengenali potensi diri siswa baru, membantu siswa baru untuk
beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, seperti aspek
keamanan, fasilitas umum, dan pengenalan sarana prasarana yang ada di
sekolah, menumbuhkan motivasi, semangat, dan bagaimana cara belajar
efektif sebagai siswa baru di sekolah.
Menumbuhkan perilaku yang positif,
seperti kejujuran, kemandirian, sikap saling menghargai, menghormati
keanekaragaman dan wujud dari persatuan, sikap yang disiplin, hidup
bersih dan sehat guna untuk mewujudkan siswa yang memiliki nilai
integritas, etos kerja yang baik dan semangat gotong royong.
2. Hal yang perlu diperhatikan selama kegiatan MPLS/Transisi PAUD-SD
Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan selama kegiatan
MPLS dan Transisi PAUD/SD dilaksanakan, antara lain sebagai berikut:
a. Kegiatan perencanaan dan penyelenggaraan kegiatan hanya menjadi hak
guru.
b. Dilarang melibatkan siswa senior dan/atau alumni sekolah sebagai
penyelenggara kegiatan MPLS/Transisi PAUD-SD. Namun pada keadaan
tertentu (kekurangan jumlah, faktor fisik,keadaan, dsb) guru dapat dibantu
pengurus OSIS/MPK sebagai asisten dalam mempersiapkan fasilitas, kebutuhan
MPLS dengan catatan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan menjadi hak guru dan
tidak terjadinya pelanggaran/hal-hal menyimpang.
c. Kegiatan MPLS/Transisi PAUD-SD dilakukan di lingkungan sekolah,
kecuali sekolah tidak memilikifasilitas yang memadai.
d. Dilarang memungut biaya kepada siswa baru.
e. Wajib melakukan kegiatan yang bersifat edukatif.
f. Dilarang bersifat perpeloncoan atau melakukan tidak kekerasan lainnya.
g. Wajib menggunakan seragam dan atribut resmi yang berasal dari sekolah.
h. Dilarang memberikan tugas kepada siswa baru, misalnya seperti
menggunakanatribut yang tidak relevan dengan kegiatan pembelajaran
siswa.
i. Kegiatan ini dapat melibatkan tenaga kependidikan yang relevan
dengan materikegiatan pengenalan lingkungan sekolah.
3. Aktivitas yang dilarang selama MPLS/Transisi PAUD-SD
Aktivitas yang dilarang dalam pelaksanaan kegiatan MPLS, yaitu meliputi:
a. Memberikan tugas kepada siswa baru untuk wajib membawa suatu
produk tertentu ke sekolah.
b. Menghitung sesuatu yang tidak bermanfaat.
c. Memberikan hukuman kepada siswa baru yang tidak mendidik,
misalnya menyiram air atau memberikan hukuman yang mengarah
kepada tindak kekerasan.
d. Memberi tugas yang tidak masuk akal, misalnya seperti memba
membawa barang yang sudah tidak diproduksi atau berbicara kepada hewan.
e. Melakukan beberapa aktivitas lainnya yang tidak relevan dengan
aktivitas pembelajaran di sekolah.
4. Materi Inti dalam kegiatan MPLS/Transisi PAUD-SD
Materi wajib dalam kegiatan MPLS yang akan diramu dan
disampaikan dengancara-cara menyenangkan adalah Enam pondasi masa
transisi PAUD-SD
a. Mengenal nilai agama dan Budi pekerti
b. Kematanagan Emosi yang cukupu ntuk berkegiatan di lingkungan belajar
c. Keterampilan Sosial dan Bahasa yang memadai untuk berinteraksi
sehat denganteman
d. Pemaknaan terhadap belajar yang positif
e. Pengembangan keterampilan Motorik dan Perawatan yang memadai
untuk dapatberpartisipasi di lingkungan sekolah secara mandiri.
f. Kematangan kognitif yang cukup melakukan kegiatan belajar.
Kegiatan MPLS dilakukan sebagai bentuk pengenalan lingkungan
sekolah kepada para siswa baru agar mereka bisa beradaptasi dengan
lingkungan sekolah dan beberapa aktivitas kegiatan belajar yang akan
mereka lakukan nantinya. Adapun beberapa contoh ide kegiatan MPLS
yang dapat Anda jadikan referensi di tahun ajaran baru kelak, yaitu
meliputi:
a. Pengenalan Kegiatan Ekstra kulikuler di Sekolah
Salah satu kegiatan MPLS yang tidak bisa ketinggalan yaitu
mengenalkan beragam ekstra kulikuler yang ada di sekolah. Sebagai
bentuk pengenalan ekstra kulikuler, pihak sekolah biasanya akan
melakukan acara pensi, misalnya seperti kegiatan pesta seni atau bisa
pula dalam bentuk pameran.
Dengan adanya pengenalan ekstra kulikuler ini, diharapkan para
siswa baru dapat mengenali minatnya dengan mudah dan mulai
membuat beberapa rencana yang akan mereka lakukan di sekolah
tersebut.
b. Bermain Game yang Bersifat Edukatif dan Menarik
Kegiatan MPLS akan terkesan membosankan jika hanya berisikan
tentang materi saja. Oleh karena itu, pihak panitia penyelenggaran perlu
menghadirkan beberapa permainan seru yang akan dilakukan para
siswa baru. Permainan yang perlu dihadirkan yaitu berupa permainan
yang edukatif, menarik dan juga menghibur. Adapun beberapa contoh
permainan yang dapat dilakukan selama kegiatan MPLS, yaitu meliputi:
- TebakKata atau Kalimat
Permainan ini dapat menguji kreativitas siswa dalam berpikir. Dalam
pelaksanaannya, permainan ini dilakukan secara berkelompok yang
terdiri dari 5 – 10 orang. Untuk melakukan permainan ini salah satu
perwakilan kelompok harus memperagakan kata atau kalimat yang
tertera, kemudian siswa lainnya akan menebak kata ataukalimat
tersebut.
- Ekor Naga
Salah satu permainan yang dapat melihat kekompakan suatu